Konsep Dasar Perencanaan Penghasilan Pensiun


Pensiun bukan berarti semua kenangan dan kenikmatan hidup juga pensiun. Seharusnya masa pensiun dihadapi dengan suka cita dan rasa syukur. Mengapa? Setalah puluhan tahun waktu tenaga tercurah demi karir dan pekerjaan, meninggalkan keluarga dan kesenangan tentu sudah  sewajarnya masa pensiun disikapi sebagai kesempatan kedua untuk lebih menikmati hidup, menjalani hobi yang tertunda dan menikmati kebersamaan yang membahagiakan bersama keluarga.

Tetapi tidak jarang pensiun justru  dihadapi dengan rasa sttres dan post power syndrom akibat hilangnya income dan hilangnya kekuasaan. Tidak jarang pula, masa pensiun berarti pindah ke pekerjaan lain yang tidak berarti, asalkan memberikan kesibukan dan penghasilan yang bisa  mencukupi kehidupan sehari hari.
Berakar dari hal tersebut di atasa, maka diperlukan sebuah perencanaan keuangan yang baik untuk menghadapi masa pensiun.

Konsep dasar perencanaan keuangan untuk menghadapi masa pensiun harus didasarkan pada 3 pertanyaan pokok, yaitu:

1.Memadai (Adequate)
Beberpa jumlah yang memadai sebagai penghasilan pensiun? Secara umum jumlah yang dianggap    memadai  sebagai pengganti penghasilan adalah sebesar 70%-80% dari penghasilan terakhir. Angka tersebut dianggap paling rasional sebagai pengganti penghasilan terakhir.
.
Asumsinya ketika memasuki  masa pensiun tentunya sudah banyak pengeluaran yang berkurang seperti biaya bensin dan sevice kendaraan bermotor karena sudah tidak lagi rutin kekantor , biaya pendidikan anak juga sudah tidak ada karena diasumsikan anak-anak sudah selesai sekolah, dan biaya-biaya lain sehubungan dengan pekerjaan dan aktifitas rutin lainnya.

2. Muncukupi (Sufficient)
Berapa jumlah yang mencukupi selama pensiun ? menurut survey biro pusat statistic (BPS) angka  harapan hidup orang Indonesia pada tahun 2014, untuk perempuan 68.87  tahun dan laki-laki hingga 72,59 tahun.

Apabila usia pensiun saat ini usia 55-58 tahun maka masih ada rentan waktu 10-18 yang harus dipikirkan dan dipersiapkan.

Berapa kira – kira jumlah yang cukup untuk menjalani masa pensiun selama waktu tersebut?

3. Berkelanjutan (Sustainable)
Apakah bisa bertahan terhadap inflasi? Tingkat inflasi selama 30 tahun terakhir adalah sebesar 10,3% rata rata inflasi selama 10 tahun terakhir sebesar 7,5% sedangkan rata-rata infalsi selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 6,3%.

Inflasi semakin terkendali dan semakin rendah, tetapi apakah bunga simpanan dan imbalan hasil investasi yang kita miliki masih lebih besar dari pada tingkat inflasi?

Penghasilan pensiun dari program mandatory pemerintah yaitu jaminan hari tua , jaminan pensiun dan pesangon seharusnya bisa memenuhi kebutuhan minimum pensiun sebesar 70%-80%. 

Tetapi pada kenyataan masih belum memenuhi tingkat yang diharapkan dengan optimal.



Keterangan :
TPP        = tingkat penghasilan pensiunan
   = manfaat pesangon terdiri dari uang pesangon, uang penghargan masa kerja dan uang penggantian Hak. Asumsi yang digunakan untuk menghitung manfaat pesangon adalah pensiun normal di usia 55 tahun dengan masa kerja lebih dari 24 tahun.
 

  Belum lagi berbagai potensi yang menyebankan pendapatan dari program mandatory tersebut menjadi berkurang, antara lain ;
  1. Pekerja non formal tidak memeiliki program jaminan hari tua, jaminan pensiun dan pesangon
  2. Imbalan hari tua seringkali diambil sebelum masa pensiun misalnya untuk uang muka   pembelian rumah dan untuk keperluan apapun setelah masa iur diatas 5 tahun.
  3. Tidak semua pekerja formal saat ini berhak atas manfaat pensiun berkala dari jaminan pensiun, karena ada pembatasan masa iur minimal 15 tahun.
  4. Nilai manfaat pensiun berkala dari jaminan pensiun, tidak maksimal karena Ada pembatasan upah tinggi
  5. Benefit pesangon UU tenaga kerja sering tidak maksimal karena pekerja sering berpindah pekerjaan
Untuk itu diperlukan kesadaran secara sukarela dari karyawan untuk menyisihkan bukan menyisakan dana secara rutin untuk memenuhi standar penghasilan pensiunan yang memadai, mencukupi dan berkelanjutan.

TEKNIK SEDERHANA MENABUNG 


Kunci menabung untuk masa depan adalah sebuah komitmen awal bahwa apapunextra income adalah untuk tabungan masa depan, dengan memutuskan ketika hari ini anda menerima apapun income tambahan, besok hari akan anda tambahkan semua ke dalam tabungan.

Dengan melakukan hal ini anda tidak akan merasa kehilangan / rugi. anda tidak pernah kehilangan uang yang anda tabung karena anda tidak pernah memilikinya sejak awal karena anda sudah memutuskan meletakannya kedalam tabungan.




No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED